Keadaan NKRI agresi I dan agresi II

Keadaan NKRI

Ø  Saat Agresi Militer I
Ø  Saat Agresi Militer II

Saat Agresi Militer I

   Agresi Militer pertama pada tanggal 21 Juli 1947.Tahap pertama Belanda harus mencapai sasaran sebagai berikut:

·         Bidang politik       : Pengepungan ibukota RI dan penghapusan RI dari peta

·         Bidang ekonomi  : Perebutan daerah-daerah penghasil bahan makanan dan bahan ekspor

·         Bidang militer      : Penghancuran TNI

   Jika ini berhasil maka tahap berikutnya menghancurkan RI secara total.Belanda berhasil merusak politik dan ekonomi Indonesia teteapi tidak dengan TNI.Karena TNI menggunakan siasaat perang rakyat semesta dengan bergerilya dan bertahan di desa-desa.Pada tanggal 18 November 1946 LIGA ARAB mengakui kemerdaekaan Indonesia.Agresi Militer Belanda terhadap Indonesia mengakibatkan permusuhan negara-negara Arab terhadap Belanda.

   Adanya Agresi MIliter I maka Dewan Keamanan (DK) PBB ikut campur tangan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN).Melalui perundingan Renville dan perundingan Kaliurang merupakan upaya untuk mengatasi konflik.Tetapi Belanda menjawab lagi dengan kekerasan yakni,dengan Agresi Militer II.

Saat Agresi Militer II

   18 Desember 1948 (23.30) : Dr.Beel mengumumkan tidak terikat lagi dengan perundingan Renville
   19 Desember 1948 (06.00) : Belanda melancarkan Agresi Militer II,menggempur ibukota RI,Yogyakarta Presiden Soekarno,wapres Moh.Hatta,Syahrir (penasihat presiden) dan sejumlah menteri termasuk Agus Salim (Menteri Luar Negeri) ditawan Belanda.

   Ditawannya pimpinan negara RI dan jatuhnya Yogyakarta,Dr.Beel menyatakan negara RI tidak ada lagi.Dugaan Belanda salah,sebelum pasukan Belanda tiba,pemerintah RI mengirim telegram kepada Syafruddin Prawiranegara (Menteri Kemakmuran) untuk mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).Sebelum pemerintah Belanda mendirikan ataua membentuk pemerintah federal.
19 Desember 1948 : Syafruddin Prawiranegara berhasil mendirikan PDRI di Bukittingi,Sumatera
Sampai Januari 1949 Belanda menambah pasukannya ke daerah RI untuk menunjukkan mereka berkuasa padahal Belanda hanya menguasai kota-kota dan jalan raya.

   Kenyataanya Belanda hanya menguasain di daerah kota-kota dan jalan raya dan pemerintahan RI masih berlangsung sampai di desa-desa.Rakyat dan TNI bersatu berjuang melawan Belanda dengan siasat perang gerilya.TNI dibawah pimpinan Jenderal Sudirman.

   23 Desember 1948,pemerintah darurat RI di Sumatera mengirimkan perintah kepada wakil RI di PBB lewat radio yang isinya pemerintah RI bersedia memerintahkan   penghentian tembak menembak dan memasuki meja perundingan.


Sumber : diolah dari berbagai sumber dan guru mapel IPS
                               


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan Konferensi Asia-Afrika(KAA) dan Pokok-pokok Agenda Pembicaraan Konferensi Asia Afrika(KAA)

Fungsi-fungsi Interpretasi peta

Sepatu Lokal Terbaik dan Terpopuler? | Review Geoff Max series Maverick